Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.. ( Mario Teguh )

Rabu, 19 Mei 2010

Perkembangan Humas di Dunia

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.


Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.

Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.

Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.

Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Berikut gambaran kronologis PR di dunia:

Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Asal Mula Istilah

Pengertian :

Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)

Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)

Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).


Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit - komersial, publik- privat, pemerintah - swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.


Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.

[dewi]

Bahan Bacaan :

Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.


Perspektif Dasar Public Relations (1) 27 September, 2007

Beberapa Pandangan Tentang Public Relations

Humas atau Public Relations akan sangat dipengaruhi faktor-faktor lingkungan dimana Public Relations itu dipraktekkan.

Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga macam arti:memberi informasi kepada masyarakat persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Melvin Sharpe (dalam Kasali, 2005: 8-9) menyebut lima prinsip hubungan harmonis:
komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain
langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill
komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan masyarakat.

Empat Unsur Falsafah PR (Rumanti, 2002):
 PR sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud mengubah pikiran, pendapat publik secara umum oleh pemerintah
 PR ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan
 PR dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan
 Misi PR yang perlu disampaikan kepada masyarakat diintegrasikan dengan kebutuhan publik.

Gambaran Profesi Public Relations

PR merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. PR pada dasarnya menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam PR dibedakan dua macam publik yang menjadi sasaran yakni publik internal dan eksternal.

Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas.

Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks lembaga lembaga publik seperti pemerintah, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan oleh praktisi kehumasan.
Pada konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.

Bahan Bacaan :

Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.
Rachmadi. F. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Soemirat. Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosda Karya.


Dunia PR mulai berkembang pesat di awal abad 20. Aktivitas praktisi PR mulai diperhitungkan dan dibutuhkan di negara-negara industri. Dalam pandangan Noeradi (2005: 35), sejarah PR di Indonesia mulai dikenalkan oleh para pendiri republik ini.
Ketika merumuskan konstitusi, ada banyak jurnalis atau wartawan yang menunggu kelanjutan peritiwa setelah proklamasi kemerdekaan sehari sebelumnya. Akhirnya pertemuan itu ditunda untuk memilih presiden dan wakil presiden pertama Indonesia dan diumumkan kepada para jurnalis yang ada. Itu, fase media relations yang penting. Ketika perang kemerdekaan, adalah Soedarpo Sastorsatomo yang mengelola media relations sebagai Menteri Penerangan. Ia mengelola media relations di dalam negeri hingga mendukung dipomasi di PBB, termasuk untuk mengemas citra Indonesia di luar negeri.
RRI juga disebut sebagai bagian dari aktivitas PR ketika mengeluarkan program siaran luar negeri, yang kini pemancarnya ada di kawasan Cimanggis, Depok,Jawa Barat. Ada pula upaya untuk membantu India dalam mengatasi kelaparan dalam Program Rice for India, sekalipun Indonesia belum memiliki surplus beras.

Istilah Purel

Setelah perang kemerdekaan, mulai berdatangan beberapa perusahaan minyak diantaranya Shell, Stanvac, Caltex. Sebagai perusahaan multinasional, mereka memiliki organ bernama PR. Sebut saja S. Maimoen, R Imam Sajono dan Soedarso yang di tahun 1950-an mulai dikenal sebagai PR Officer. Latar belakang mereka dari kalangan jurnalistik.

Tahun 1954, Garuda Indonesian Airways mulai mengembangkan unit PR. Di tahun 1955, Mabes Polri menjadi institusi pemerintah pertama yang memiliki unit PR. Kemudian diikuti oleh RRI. Sekalipun demikian, beberapa angkatan bersenjata juga memiliki unit informasi yang dibawa kontrol presiden waktu itu. Di tahun 60-an, istilah ”purel” sebagai akronim public relations makin populer digunakan ketimbang term kehumasan.

Konsultan PR “Pertama”

Adalah PT Inscore Zecha yang dipimpin M. Alwi Dahlan tercatat sebagai konsultan PR pertama yang berdiri di Indonesia tahun 1972. Kebanyakan mereka mengelola kepentingan publisitas dalam bentuk iklan. Sejak tahun 1970, sekitar 20 tahun national Development Information Office mendukung pengelolalaan PR pemerintah RI untuk dunia internasional.

Pendidikan PR

Universitas Padjajaran menjadi universitas pertama yang membuka Fakultas Public Relations di tahun 1964. Ibu Oemi Abdulrachman yang menjadi dekannya. Setelah itu, banyak berkembang pendidikan PR dalam bentuk program studi hingga pendidikan di tingkat diploma. Tanggal 15 Desember 1972 merupakan moment delarasi asosiasi PR Indonesia, Perhumas. ketika itu beberapa PRO perusahaan minyak dan konsultan serta akademisi termasuk Menteri Dalam Negeri menjadi anggota pendiri.

Asosiasi PR

Di tahun 1974 posisi unit PR dalam organisasi pemerintah sudah mulai dipegang pejabat eselon III. Beberapa tahun kemudian meningkat menjadi eselon II. Karena itulah di tahun 1974 ada Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) yang diketuai Direktur Humas Pembangunan Menteri Penerangan (anda bisa membaca Sejarah Departemen Penerangan).

Dalam pertemuan di Kuala Lumpur, 26 Oktober 1977, Perhumas bersama asosiasi humas di negara-negara ASEAN bergabung dalam Federasi Organisasi PR ASEAN dan menggelar Kongres PR Asean pertama di tahun 1978 di Manila.
10 April 1987, Asosiasi Perusahaan PR Indonesia dibentuk. Kemudian, tanggal 11 November 2003, tercatat sebagai kelahiran PR Society Indonesia.

PR TOOLS AND TECHNOLOGIES

Para public relation mengerjakan pekerjaan mereka dengan menggunakan berbagai macam peralatan dan teknologi yang dapat membantu mereka dalam menciptakan, menyampaikan dan membawa komunikasi mereka secara efisien dan efektif atas nama klien dan perusahaan.

Peralatan yang mendominasi dalam public relation sudah terlihat sejak awal tahun 1900an, yaitu news release, pitch letters dan press kits.

News Release. Digunakan untuk menyampaikan berita dan informasi yang bersifat umum untuk para editor dan repoter.
Pitch Letter. Digunakan untuk mengulas secara lebih meluas tentang suatu keterangan tertentu. Ini biasanya digunakan secara eksklusif kepada siapa saja yang dikirimkan.
Press Kit. Biasanya termasuk cover surat dan news release meliputi informasi mengenai apa saja yang telah dipromosikan. Misalkan produk, pelayanan, kampanye, atau acara serta material pendukungnya, seperti brosur, biografi, foto dan business card.

Walaupun peralatan dan teknologi yang konvensional memiliki peranan yang dominant dalam pelaksanaan public relation, namun mereka secara cepat digantikan dengan peralatan dan teknologi yang dibangun secara lebih maju yaitu pada video, audio dan komunikasi komputer. Bentuk teknologi yang bervariasi tersebut telah memberikan para pelaksana public relation mempunyai peluang untuk meraih ribuan orang secara langsung dan lebih personal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Video News Release atau VNR merupakan sebuah penyampaian berita melalui siaran televisi yang disediakan untuk sebuah program berita secara cuma cuma selama digunakan pada saat penyiaran berita berlangsung. VNR lebih sering digunakan untuk health care, konsumen, teknologi, travel dan juga riwayat bisnis. Walaupun mahal dalam pembuatannya, VNR daoat membangkitkan publisitas dalam pasar yang kecil, sedang dan besar secara lebih meluas; khususnya ketika membandingkan pada berapa yang harus dikeluarkan suatu organisasi dalam membayar iklan untuk memperoleh airtime dan perhatian yang sebanding. VNR memiliki karakteristik yaitu durasinya harus lebih dari 90 detik hingga 2 menit dan mengandung trek audio terpisah yang berhubungan dengan proses wawancara sehingga stasiun dapat mengganti dengan suara reporter mereka sendiri.

Webcasts adalah bentuk dari produksi penyiaran yang menggabungkan aliran video dengan audio. ini digunakan untuk menyampaikan kegiatan konferensi pers atau acara lainnya secara langsung ke layer komputer melalui jaringan internet sehingga dapat ditampilkan secara langsung kepada para pemirsanya

E-SMTS atau media melalui internet memerlukan sedikit yang harus dilakukan dengan menggunakan satelit dan banyak yang harus dilakukan dengan mengguanakan komputer dalam pengaplikasianya. Seperti webcast, E-SMT menyediakan cara yang mudah bagi para klien public relation untuk meperbolehkan media dan partisipasi lain dalam konferensi pers, dimana mereka dapat menonton acara tersebut pada progress dan pertanyaan yang dikirimkan lewat email sebelum, selama, setelah acara tersebut.

Electronic Press Kits ( E-Kits) merupakan versi internet atau email dari perangkat pers yang dibuat dalam bentuk cetak. E-Kits dapat menjadi sesimpel atau secanggih imajinasi kreatornya. Ini juga dapat diproduksi sebagai CD-ROM. Blog berguna untuk menyebarkan berita, rumor, isu, kejadian menarik, dan opini secara cepat. Banyak PR yang mengawasi beberapa blog tertentu yang membawa berita dan target industri yang spesifik atau objek-objek lainnya untuk melihat apa yang mereka ciptakan yang mungkin dapat membawa pengaruh bagi perusahaan atau klien mereka.

Online Advocacy System, seperti contohnya ARENA dari Lesgislative Demographic Service, membolehkan para perusahaan untuk mengatur kampanye secara online yang bertujuan mengikat karyawan, investor, pelanggan, dan bagian-bagian lain yang berperan besar dalam kegiatan promosi.

Email sejauh ini telah menjadi metode yang berperan besar pada public relation dalam mengadakan hubungan atau kontak dengan pers. Ini digunakan untuk mendistribusikan news release namun pertumbuhannya pun tidak meningkat secara signifikan karena banyak reporter dan editor yang takut terkena virus komputer yang biasanya datang dari attachment pada email.

TECHNOLOGY:

NEW ADVERTISING MEDIA

Iklan berkembang seiring perkembangan media massa. Teknologi yang paling berperan dalam perkembangan industri iklan adalah penggunaan internet. Iklan pada blog, intermercial dan button adalah beberapa bentuk penggunaannya. Beberapa orang menyatakan internet tidak hanya mampu menjangkau khalayak yang beragam tetapi juga salah satu cara memperluas keefektifan dari media-media tradisional sebelumnya seperti koran, majalah, radio, dan televisi.

Internet merupakan sumber data yang responsif dan fleksibel dimana ada pertukaran message secara dua arah yang terjadi. Selain itu, fitur pada internet pun memungkinkan para pembuat iklan untuk berkomunikasi dengan konsumennya dengan cara yang nontradisional yang berguna untuk menumbuhkan dan menciptakan hubungan yang lebih erat dan personal kepada para konsumennya yang nantinya dapat membangun hubungan yang kuat pada merek.

Perkembangan pada internet melahirkan melibatkan Viral Marketing. Bentuk iklan yang satu ini melibatkan tim pemasaran yang mengikat diri untuk berpartisipasi dalam hal bertukar informasi mengenai suatu produk di dalam chat room dan pada message board di internet. Startegi iklan tersebut berguna untuk memberikan dorongan kepada diskusi mengenai hal hal yang berhubungan dengan merk produk yang ingin dipasarkan.

Teknologi informasi telah menciptakan dan akan terus menerus untuk menciptakan cara baru dalam membangun hubungan antara konsumen dengan merek. Database marketing membuat hal tersebut menjadi mungkin. Para pengiklan menyediakan informasi mengenai konsumen, data tersebut dikumpulkan dan disimpan.

E-commerce merujuk pada rentang yang luas mengenai transaksi yang bersifat komersial, serta pembelian yang terjadi melalui internet. Konsumen dapat mengunjungi situs dengan produk yang komparattif dan informasi mengenai harga, bertanya, membaca review dari konsumen yang lain dan bahkan melengkapi pembelian mereka. Ini merupakan teknologi yang impulsif dan direksional.

Digital Video Recorder (DVR) merupakan bentuk teknologi lain yang memicu pertumbuhan dunia periklanan khususnya pada para pengiklan. Lebih dari 75 persen para pengiklan merasa bahwa DVR akan mempunyai efek yang signifikan dalam menciptakan alternatif metode periklanan pada televisi. DVR memberikan para konsumen pengontrolan pada apa yang ingin mereka tonton, tidak seperti televisi komersial biasa. Para pengiklan yakin bahwa pengemasan bentuk iklan seperti ini, yang disebut pula dengan advertainment, akan memperoleh popularitas. Dengan ini para perusahaan semakin banyak yang beriklan di internet dengan memasang iklan dalam bentuk yang interaktif. Para perusahaan yang ingin beriklan akan mendatangi biro iklan dan kemudian membayar sejumlah dana untuk mendapatkan iklan yang cocok untuk produknya. Selanjutnya, biro iklan akan membeli satuan waktu yang digunakan untuk menyiarkan iklan tersebut. Maka media akan menyentuh khalayak melalui iklan yang ditampilkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada khalayak untuk membeli produk yang telah diiklankan atau tidak. Teater periklanan juga merupakan kategori periklanan yang cukup penting. Saat ini teater periklanan telah diperluas dari hanya sekedar spot preshow dan slide, trailer, atau preview, menjadi upcoming news release.
Komunikasi tidak hanya menyangkut media massa. Public relation dan Iklan juga bagian dari ilmu komunikasi. Public relation (PR) di Indonesia dikenal dengan istilah Hubungan Masyarakat (Humas). Dalam wikipedia dinyatakan kalau PR merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu sehingga membuat masyarakat mengerti dan menerima situasi tersebut. Sedangkan iklan, merupakan salah satu cara untuk mempromosikan barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sponsor. Pemasaran iklan merupakan bagian dari strategi promosi secara keseluruhan.

Ada beragam kemajuan dan perkembangan dalam ilmu PR dan Iklan. Perkembangan ini tak hanya terjebak dalam teori. Akan tetapi juga pada segi praktek. Penggunaan teknologi membuat keduanya bisa menyampaikan informasi ke khalayak, lebih luas dan lebih baik.

Para praktisi hubungan masyarakat (humas) melakukan pekerjaan mereka dengan berbagai macam alat dan teknologi mulai dari pensil untuk sketsa hingga menggunakan internet untk mengumpulkan bahan. Produk kehumasan diciptakan sedemikian rupa untuk menjadi jembatan penghubung antara pihak perusahaan dengan khalayaknya.

The Tried and True

Di awal tahun 1900an, ketika para professional humas mulai menunjukan keberadaannya, mereka menggunakan media seperti siaran pers, siaran berita, peralatan berita, hingga surat yang dikirimkan pada klien mereka (pitch letter) dalam rangka menjaga hubungan agar tetap harmonis. Siaran atau rilis digunakan untuk menyampaikan berita dan informasi untuk nantinya disebarkan melalui media cetak atau elektronik. Pitch letters digunakan untuk memberikan berita dengan cakupan informasi yang luas. Seperangkat peralatan media biasanya terdiri dari surat pengantar, siaran pers mengenai sesuatu yang ingin dipublikasikan, beberapa brosur, biografi, foto, dan kartu bisnis.

Walaupun perangkat yang sederhana dan lazim digunakan terus menerus mendominasi kegiatan kehumasan, saat ini para praktisi humas sudah mlai menggunakan teknologi seperti video atau audio. Biasanya untuk menjelaskan tentang perusahaan dapat dilakukan dengan membuat sebuah film singkat mengenai perusahaan yang nantinya dikemas dalam bentuk cd. Alat-alat hasil perkembangan teknologi ini mampu menjangkau khalayak sangat luas dimana dahulu itu dianggap mustahil.

The New and Newest

Ada beberapa perkembangan teknologi pada dunia PR. Diantaranya munculnya teknologi baru seperti di bidang press releases seperti munculnya video news releases (VNR), webcast, dan satelit media tours (SMT).

Video News Release atau video siaran berita adalah sebuah penyampaian berita melalui siaran televisi yang diberikan untuk sebuah program berita secara cuma cuma selama digunakan pada saat penyiaran berita. Video news release memiliki karakteristik yaitu durasinya harus lebih dari 90 detikhingga 2 menit dan mengandung trek audio terpisah yang berhubungan dengan proses wawancara, sehingga nantinya dapat diisi dengan suara reporter dari media yang telah menerima video news release ini. VNR didistribusikan melalui satelit dan rekaman yang bermanfaat untuk transmisi digital atau internet.

Edited B-Roll (Outtake) Packages merupakan bentuk dari video news release. Didalamnya terdapat 3 hingga 5 menit video yang belum diedit bersamaan dengan sejumlah skrip yang telah dicetak yang disebut dengan slates yang berfungsi untuk membantu memfasilitasi proses pengeditan. B-rolls lebih murah dibandingkan dengan vnr dan terkadang bekerja secara lebih cepat.

Webcasts adalah bentuk dari produksi penyiaran yang menggabungkan aliran video dengan audio. Peralatan ini digunakan untuk menyampaikan kegiatan konferensi pers secara langsung yang dikirimkan melalui jaringan internet sehingga dapat ditampilkan secara langsung kepada para pemirsa yang berkaitan dengan konferensi pers tersebut.

Satelit Media Tours (SMT) merupakan suatu perkembangan teknologi yang dapat memudahkan pembicara dalam suatu seminar atau konferensi pers untuk dapat diwawancara secara langsung pada 15 hingga 25 stasiun televisi di seluruh dunia. Dengan SMT ini, seorang pembicara selebriti atau perusahaan dapat menghabiskan beberapajam saja di dalam studio siaran atau di dalam lokasi tempat wawancara berlangsung bersamaan dengan siran tersebut ditampilkan di layar televisi secara langsung.

E-SMTS atau media satelit yang menggunakan jaringan internet memerlukan komputer dan internet dalam pengaplikasianya. Sama halnya seperti Webcast, E-SMT menyediakan cara yang mudah bagi seorang klien humas untuk meperbolehkan partisipasi lain dalam konferensi persnya. Siaran pers yang interaktif dapat dikirimkan melalui surat elektronik (email) atu dipasang pada website untuk dapat dilihat oleh setiap orang.

Cakupan dari sebuah siaran pers agar bersifat menarik adalah harus mencakup 5 w+1h (what,when,where,who,why and how) serta harus mengandung nilai berita. Nilai berita bisa berupa faktor yang dapat menarik minat pembaca sperti hal hal yang sifatnya besar besaran, langka, ada unsur kedekatan, berhubungan dengan orang terkenal atau petinggi negara, dan aneh atau jarang terjadi.

Electronic Press Kits ( E-Kits) merupakan versi internet dari perangkat pers yang biasanya hanya dibuat dalam bentuk cetak. Blog berguna untuk menyebarkan berita, rumor, isu, kejadian menarik, dan opini yang ditujukan kepada khalayak sesuai dengan tujuan kehumasan. Yaitu membina hubungan baik, menciptakan kepercayaan, dan saling pengertian diantara perusahaan dan khalayak.

Online Advocacy System, atau salah satu contohnya adalah arena merupakan layanan demografis legislatif yang memudahkan organisasi utnuk mengatur kampanye secara online yang bertujuan mengikat karyawan, investor, pelanggan, dan bagian yang berhunungan dengan suatu perusahaan. Layanan ini pada akhirnya bertujuan untuk mempromosikan sebuah keuntungan.

Online Media Database dibuat para praktisi humas untuk menyusun hal hal yang berhubungan dengan perusahaan sehingga dapat diperlihatkankepada publik. Sedangkan Online Tracking And Monitoring System membantu humas dalam memonitor media apa yang mencantumkan berita mengenai perusahaan tempat humas itu bekerja, seperti apa berita yang dicantumkan, apa efeknya, dan bagaimana tanggapan pelanggan.

Pada akhirnya, teknologi telah membantu para praktisi kehumasan dalam membina hubungan baik dengan publiknya. Dengan kemajuan di bidang internet dan media online lain, humas dapat lebih mudah menggali binformasi dan menentukan langkah untuk memajukan citra positif atas perusahaannya.

INTERNAL PR DALAM PERUSAHAAN

Target kegiatan PR dalam konteks ini adalah menjaga suasana diantara para karyawan di dalam badan atau perusahaan. Bagaimana menciptakan komunikasi efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara horisontal maupun vertikal, sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan.
Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala perilaku mereka mendapat sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik perusahaan. Keluarga karyawan juga mempunyai andil besar dalam menciptakan hubungan baik. Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman bekerja pegawai. Usaha yang bisa ditempuh Internal Public Relations yaitu :
• Pengumuman-pengumuman, mengumumkan program kerja serta hasil-hasil yang telah atau masih harus dicapai perusahaan. Biasanya bersifat insidental seperti rapat kerja.
• Buku pegangan pegawai, memuat program kerja secara rinci, tujuan perusahaan serta hak dan kewajiban pimpinan dan karyawan.
• Kontak pribadi, menciptakan komunikasi yang akrab antara pimpinan dengan bawahan dan bawahan dengan bawahan.
• Pertemuan-pertemuan berkala, dimana pimpinan dan karyawan bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.
• Kotak suara, menampung pendapat karyawan yang tidak berani mengemukakannya secara terbuka. Sehingga segala keputusan pimpinan bisa obyektif.
• Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.
• Hiburan dan darmawisata, untuk meredakan ketegangan selama bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.
• Olahraga, penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan membentuk tim-tim, akan mampu menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan menambah publik ekstern bagi perusahaan melalui pertandingan persahabatan misalnya.
• Study tour dan pelatihan, untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para pegawai.
• Hadiah-hadiah dan penghargaan, memotivasi pegawai yang mendapat penghargaan untuk mempertahankannya dan memotivasi pegawai yang lain untuk bekerja lebih baik.
• Klinik dan apotek kesehatan, perusahaan hendaknya dilengkapi klinik atau apotek kesehatan untuk kesejahteraan karyawannya. Selain untuk karyawan dan keluarga, bisa juga dikembangkan untuk umum sehingga menambah keuntungan tersendiri bagi perusahaan.
• Tempat-tempat ibadah, untuk membangun moral dan mental yang baik pada karyawan.
• Tempat-tempat pendidikan, pendidikan untuk keluarga karyawan sangat penting sebagai bentuk perhatian dari perusahaan.
Internal Public Relations juga harus melakukan upaya-upaya untuk dapat memecahkan permasalahan dalam lingkungan intern perusahaan, seperti bagaimana memelihara hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan serta antara buruh dengan pegawainya dengan rekan-rekan sekerja, mempertinggi produktivitas sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan, menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan maksimal kepada publik, mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal dan horisontal, mempertinggi kecakapan dan pengetahuan SDM perusahaan, memberikan hiburan dan kesempatan bersantai bagi pegawai, meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta keindahan perusahaan dan lingkungannya, mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam hal pelaksanaan tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala prioritas.
sumber: rumakom

DEFINISI HUMAS/PR

Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.

Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.

"Public Relations is planned, persuasive communication designed to influence significant public" (John E. marston "MODERN PUBLIC RELATIONS", 1979).

Secara spesifik, definisi umum PR disimpulkan sebagai seni (arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi, psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan atau lembaga, nama dan produknya menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya. Dalam hubungannya dengan target audience atau stakeholder (obyek dakwah) tersebut, dikenal tiga tipe tentang apa yang disukai dan tidak disukai, yaitu sbb :
a. Those who know you and like you (mengenal dan menyukai Anda).
b. Those who know you and don't like you (mengenal dan tidak menyukai Anda).
c. Those who neither you nor care you (tidak dikenal maka tidak disukai).

Oleh karena itu dikatakan, "Public Relations merupakan fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasikan kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publiknya" (Scott M. Cutlip dan Allen H. Center " Efektif Public Relations", 1982).

Public Relations adalah suatu proses yang kontinyu dari usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari publik pada umumnya, termasuk stake holder internal (pengurus Rohis). Ke dalam, mengadakan perbaikan dan pembenahan melalui corporate culture building (membangun budaya lembaga) berbentuk disiplin, motivasi, peningkatan pelayanan dan produktivitas kerja yang diharapkan untuk terciptanya sense of belonging terhadap lembaga. Sedangkan ke luar, berupaya menciptakan kepercayaan dan citra lembaga (corporate image) yang sekaligus memayungi dan mempertahankan citra produknya (product image).

Pada hakekatnya makna dari "hubungan masyarakat" (humas, kehumasan, public relations) adalah prilaku atau sikap untuk menjadi tetangga dan warga yang baik (to be a good neighbour and citizen).

Urgensi PR/Humas
Aktivitas public relations sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik ( two way trafic communications ) antara lembaga dengan pihak publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, dsb, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Jadi, kegiatan public relations tersebut sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat.

Dari segi inilah, Rohis mengejawantahkan misi al 'amru wa nahyul munkar-nya. Hal tersebut sekaligus menjadi landasan Rohis untuk -sebagaimana fungsi humas umumnya- menunjukkan kekuatannya ( power of opinion ) dalam membentuk opini publik atau kita sebut dakwah.

Adapun proyek kerja Public Relations Officer (PRO) , tidak terlepas dari pengabdiannya demi kepentingan umum ( it should serve the public's interest ) atau dalam bahasa dakwah, 'untuk kepentingan umat'. Berkaitan dengan Kode Etik Asosiasi Perhumasan Internasional (International Public Relations Association Code of Cunduct) yang menegaskan bahwa setiap PRO tidak dibenarkan untuk mengangkat suatu konflik yang terjadi atau hal yang sengaja dipaparkan kepada publik tanpa seizin dari mereka yang berkepentingan atau bersangkutan.

Sebaliknya, pihak PRO tidak dibenarkan pula dengan sengaja untuk menutupi masalah atau krisis yang tengah terjadi di lembaga yang bersangkutan dengan cara mengelabui publik. Sehingga perlu diingat kunci kerja seorang PR jika menghadapi situasi yang genting (crucial), seperti timbul masalah, konflik, pertikaian, hingga terjadi suatu krisis, maka fungsi dan tugas PRO adalah wajib untuk menjelaskan secara jujur dan terbuka (open communication).

Hal tersebut dikarenakan di satu pihak humas bertindak sebagai perantara (mediator). Sedangkan di lain pihak, ia mempunyai tanggung jawab sosial (social responbility) dan dalam menjalankan perannya harus berlandaskan kejujuran, etika, dan moral yang tinggi sebagai penyandang profesional public relations.

Dalam hal peran ganda yang bersifat dilematik tersebut, public relations officer berperan sebagai komunikator, mediator, persuador, organisator, dan konsultan sering terjadi di tengah masyarakat dalam era globalisasi penuh kompetitif sekarang ini. Dalam berbagai situasi dan kondisi yang penuh tantangan, pihak PRO akan menghadapi beban tugas yang cukup berat. Dalam iklim kompetitif tersebut yang bersangkutan mempunyai fungsi pokok utama, yaitu bertindak sebagai komunikator, mediator, kemudian bertindak sebagai pendukung manajemen (back up management), dan tujuan akhirnya adalah bagaimana memperoleh atau mempertahankan citra bagi lembaga yang diwakilinya.

Mampukah PRO tersebut bertanggung jawab langsung dan diberikan kesempatan yang lebih luas (otonomisasi) untuk secara langsung membendung, menanggulangi atau mengatasinya dalam upaya memulihkan (recovery image) dan mempertahankan citra tersebut (maintenance of image) dengan mengembalikan kepercayaan publik serta memulihkan krisis yang terjadi.
Pekerjaan utama (inti) dari PR sebenarnya adalah Human Relation (HR) yang bukan hanya sekedar hubungan antar manusia. Tetapi lebih bersifat interaksi antara seseorang dengan orang lain, memperhatikan orang lain, bersikap ramah dan jujur.

Jika setiap PRO (Public Relations Officer) mempunyai human relations yang baik yang mencerminkan sikap tersebut, dijamin akan membuat orang lain yang dihadapinya senang dan puas. Hal ini akan memelihara dan meningkatkan citra Lembaga Dakawah Kampus.

Dalam arti luas HR berarti komunikasi yang persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka dalam segala situasi dan dalam semua bidang kehidupan sehingga menimbulkan kepuasan kedua belah pihak.

Dalam arti sempit penekanan HR pada situasi kerja atau dalam bidang organisasi (kelompok) bertujuan menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja, kerja sama yang produktif yang diwarnai dengan rasa bahagia dan puas hati. Normat R.F. Meier mengemukakan: "HR dapat berfungsi untuk menghilangkan rintangan-rintangan komunikasi, mencegah salah pengertian dan mengembangkan segi konstruktif sifat manusia".

TUJUAN DAN FUNGSI HUMAS
Tujuan yang ingin dicapai dalam pekerjaan kehumasan tergolong dua golongan besar yaitu:
A. Komunikasi Internal (personil/anggota institusi)
• Memberikan informasi sebanyak dan sejelas mungkin mengenai institusi.
• Menciptakan kesadaran personil mengenai peran institusi dalam masyarakat.
• Menyediakan sarana untuk memperoleh umpan balik dari anggotanya.

B. Komunikasi Eksternal (masyarakat)
• Informasi yang benar dan wajar mengenai institusi.
• Kesadaran mengenai peran institusi dalam tata kehidupan umumnya dan pendidikan khususnya.
• Motivasi untuk menyampaikan umpan balik.
Maksud dan tujuan yang terpenting dari PR adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan. Obyektif atau tujuan PR yaitu "Pengertian". "The object of PR is not the achievement of a favourable image, a favourable climate of opinion, or favourable by the media". PR is about achieving an UNDERSTANDING.

Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif. Biasanya dari hal-hal yang negatif terpancar: hostility, prejudice, apathy, ignorance. Sedangkan melalui pengertian kita berusaha merubahnya menjadi: sympathy, acceptance, interest dan knowledge.

Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IPRA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi PR/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
• Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah prilaku manusia.
• Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
• Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
• Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.
• Mencegah konflik dan salah pengertian.
• Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
• Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.
• Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen.
• Memperbaiki hubungan industrial.
• Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.
• Memasyarakatkan produk atau layanan.
• Mengusahakan perolehan laba yang maksimal.
• Menciptakan jadi diri institusi.
• Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun internasional.
• Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.

Dalam mengemban fungsi tersebut maka jenis-jenis pekerjaan PR adalah sebagai berkut :
• Menulis (artikel, pamflet, press release)
• Produksi Cetakan/distribusi/promosi (stiker, buletin, poster)
• Produksi film atau audiovisual
• Produksi display/ perkenalan
• Iklan
• Hubungan komunikasi dengan media, radio, TV
• Konfrensi dan Pertemuan Publik
• Hubungan Parlementer
• Hubungan dengan pemerintah
• Hubungan dengan kelompok interest tertentu
• Hubungan dengan industri dan komersial
• Hubungan komunitas
• Hubungan internasional
• Hubungan dengan pekerja
• Hubungan dengan donatur
• Survey atau penelitian ummat
• Komunikasi dari publik ke kinerja organisasi
• Merencanakan, menganggar and mengatur program kerja PR
• Formulasi kebijakan PR
• Yang paling modern yaitu Teknologi Informasi seperti internet, intranet, e-mail, homepage (berandawarta), FTP, IRC, DLL

Sebagai penutup, beberapa hal berikut ini layak untuk diketahui oleh seorang Humas LDK dalammenjalankan perannya adalah :
1. Penguasaan dien
2. Penguasaan LDK dan segala pernak-perniknya
3. Pengetahuan stakeholder LDK
4. Komunikasi Efektif
5. Komunikasi dalam Organisasi
6. Penguasaan teknis komputerisasi (Grafis, dll)
7. Metodologi polling
8. Kemampuan jurnalistik (menulis, dokumentasi, fotografi)
9. Internet.

(Tulisan ini Disampaikan dalam Pembekalan Kehumasan UKM Rohis
Politeknik Negeri Semarang 11 Juni 2002)