Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira menuju kegagalan.. ( Mario Teguh )

Kamis, 10 Juni 2010

KOMUNIKASI PERSUASIF

Komunikasi persuasif banyak dimanfaatkan dalam kegiatan pemasaran antara lain dalam pemasaran. Periklanan merupakan bagian dari promotion mix (bauran promosi), bersama-sama dengan kegiatan promotion selling, publisity, dan sales promotion. Sedangkan promotion mix merupakan bagian dari kegiatan marketing mix(product, price, Place dan Promoion). Dengan kata lain iklan merupakan bagian kecil dari kegiatan pemasaran yang lebih luas.
Iklan adalah salah satu bentuk komunikasi persuasif yang merupakan bagian dari kegiatan pemasaran yang bermaksud membujuk khalayak untuk memanfaatkan barnga atau jasa. Banyak jenis-jenis iklan yang dapat digunakan untuk membujuk persuade guna mengenal pesan yang disampaikan melalui iklan. Hanya saja komunikasi persuasif dalam periklanan memiliki audien yang tidak mengetahui secara pasti sumber pengirim, keputusan yang mereka buat, tergantung pada seberapa besar komunikator mempengaruhi atau meyakinkan mereka. Untuk itu diperlukan analisis yang terencana berdasarkan kaidah peneltian, guna mengukur seberapa besar efektivitas pesan melalui iklan dapat mempengaruhi keputusan audien/persuade.
Dalam prakteknya kegiatan pemasaran tidak hanya diperlukan pruduk yang baik, penetapan harga yang sesuai dan menata (display) pada tempat yang menarik tetapi diperlukan komunikasi yang baik dengan konsumen. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi adalah komunikasi persuasi, yang mana komunikasi tersebut melibatkan pengirim (sumber) dan penerima berinteraksi. Hanya saja komunikasi persuasif dalam periklanan memiliki audien yang tidak mengetahui secara pasti sumber pengirim, keputusan yang mereka buat, tergantung pada seberapa besar komunikator mempengaruhi atau meyakinkan mereka. Efektivitas komunikasi persuasif sangat tergantung pada kedua faktor pengirim dan penerima pesan termasuk pesan yang disampaikan dalam periklanan.
Ruang Lingkup Komunikasi
1. Sumber (source) adalah yang berinisiatif untuk berkomunikasi. Dalam periklanan sumber dapat dilakukan oleh sponsor tertentu yang membayar.
2. Pesan (massage) adalah informasi yang akan dipindahkan antara sumber dan penerima. Pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan pesan non verbal.
3. Saluran/Media (channel) adalah sarana dimana pesan mengalir antara sumber dan penerima. Contoh, media pesan suara disalurkan melalui gelombang udara sedangkan pesan gambar disalurkan melalui gelombang cahaya.
4. Penerima (receiver) adalah individu atau kelompok yang merupakan sasaran dari sumber komunikasi. Sasaran yang menerima informasi dari periklanan diharapkan akan mengubah jalan pikiran (state of mind) calon konsumen untuk membeli.
5. Efek (effect) adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima sebagai akibat diterimanya pesan melalui proses komunikasi. Dalam komunikasi persuasif terjadinya perubahan, baik dalam aspek sikap, pendapat atau perilaku pada diri receiver/persuadee merupakan tujuan yang utama. Begitu juga periklanan menghendaki adanya perubahan jalan pikiran (state of mind) dari receiver/persuadee.
6. Umpan balik adalah jawaban atau reaksi yang datang dari sumber atau dari pesan itu sendiri.
7. Konteks Situasional Lingkungan atau atmosfir komunikasi persuasif merupakan konteks situasional untuk terjadinya proses komunikasi tersbut. Konteks tersebut berupa kondisi latar belakang dn fisik, dimana tindakan persuasi tersebut berlangsung.
Iklan
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan advertising yang berasal dari bahasa latin ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada orang lain, sebagaimana halnya pengertian komunkasi. Di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakan sesuatu secara berulang-ulang. Sementara bangsa Arab menyebutkan I’lan. Istilah dalam bahasa Arab inilah yang diadopsi oleh bahasa Indonesia dengan melafalkan menjadi kata ’iklan’.
Dalam perspektif iklan cenderung menekankan pada aspek penyampaian pesan kreatif dan persuasif yang disampaikan melalui media khusus. Dan perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran. Sedangkan perspektif psikologi lebih menekan perspetif persuasif pesan.
Beberapa pandangan tentang iklan telah dituliskan oleh beberapa ahli antara lain :
1. Liiweri,1992:20 secara lengkap menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, atau memberi layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.
2. Kotler (1991:237) mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. Artinya dalam menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara khusus melakukannya dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayari orang yang mengupayakannya.
Walaupun pengertian iklan terdapat perbedaan perspektif yang berbeda-beda namun sebagaian besar memiliki kesamaan dalam bentuk prinsip pengertian iklan, dimana dalam iklan mengandung enam prinsip dasar yaitu ;
1. adanya pesan tertentu
2. dilakukan oleh komunikator (sponsor)
3. dilakukan dengan cara non personal
4. disampaikan untuk khalayak tertentu
5. dalam menyampaikan pesan dilakukan dengan cara membayar.
6. penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.
Jenis-jenis Iklan
Untuk memetakan jenis-jenis iklan tidaklah mudah, sebab antara satu iklan dangan iklan lainnya sering tumpang tindih. Berikut jenis-jenis iklan yang dikemukakan oleh beberapa ahli dengan sudut pandang masing ;
A. Jenis-jenis iklan berdasarkan manfaat (Kotler)
B. Jenis-jenis iklan menurut berdasarkan klasifikasi pengelompokan (Richard E. Stanley)
C. Jenis jenis iklan berdasarkan (Liliweri (1992):
1. Umum yaitu iklan standar dan layanan masyarakat
2. Iklan khusus yaitu didasarkan pada pembagian jenis iklan, seperti :
a. Berdasarkan media yang digunakan
b. Berdasrkan tujuan komersil dan layanan masyarakat.
c. Berdasarkan Bidang Isi pesan.
d. Berdasarkan wujud produk yang diiklankan.
e. Berdasarkan khalayak sasaran iklan
Analisis Komunkasi Persuasif Dalam Periklanan
Analisis komunikasi persuasif dalam periklanan sangat perlu dilakukan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas dari iklan. Tujuan analisis komunikasi persuasi periklanan adalah untuk melakukan pengidentifikasian dan pemerikasaan terhadap pesan ditinjau dari sudut isi, tujuan, dukungan dan konteks sosial suatu iklan.
Masalah komunikasi persuasif periklanan dapat timbul dari sumber, saluran, pesan, media, sasaran, lingkungan sosial, serta efek dan dampak periklanan.
Untuk itu diperlukan rancangan analisis yang merupakan kerangka untuk melaksanakan analisis komunikasi persuasif dalam periklanan.

Sumber: Drs. Yanis Rusli, M.Si.

Bagaimana Membangun Komunikasi Dua Arah

Komunikasi menjelma menjadi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan oleh semua orang dalam berinteraksi terutama dalam sebuah organisasi atau perusahaan. untuk itu diperlukan pemahaman yang baik tentang komunikasi demi kelancaran komunikasi itu sendiri. berikut adalah bagaimana kita mengalirkankan pesan dengan komunikasi dua arah...

APAKAH PERLU KOMUNIKASI DUA ARAH?

Untuk mengetahui apakah Anda memang perlu membangun komunikasi dua arah, coba jawab beberapa pertanyaan berikut.
• Apakah anak buah atau bawahan Anda sering datang kepada Anda dan secara nyaman menyampaikan ”unek-unek” mereka?
• Apakah Anda dan tim Anda bisa saling menerima kritik tanpa mengambil sikap defensif?
• Apakah Anda tahu rasa frustrasi, masalah, keinginan, minat anggota tim Anda?
• Apakah Anda sering menanyakan pendapat atau masukan dari anggota tim tentang suatu keputusan yang akan Anda ambil?
• Apakah dalam rapat dengan tim, ada kebebasan menyatakan pendapat, memberi usulan dan saran?
Jika sebagian besar jawaban Anda adalah ”tidak”, maka kemungkinan besar Anda perlu membangun komunikasi dua arah. Namun, jika sebaliknya, jawaban Anda kebanyakan adalah ”Ya”, Anda telah memupuk terjadinya komunikasi dua arah, namun tidak ada salahnya untuk menyimak beberapa kendala komunikasi dan usulah strategi komunikasi berikut.

KENDALA KOMUNIKASI
Roger Neugebauer dalam artikelnya ”Communication: A two-way Street” mengungkapkan beberapa kendala yang sering dialami oleh sebuah organisasi dalam berkomunikasi dua arah.
Protectiveness (Perlindungan). Pimpinan seringkali tidak memberitahukan informasi tertentu pada karyawannya atau timnya karena takut akan menyakiti hati karyawan. Alasan lain adalah bahwa pimpinan menganggap bahwa informasi tersebut harus dilindungi, dan bukan untuk konsumsi karyawan karena karyawan tidak akan mungkin mengerti apa yang akan disampaikan. Demikian pula dengan karyawan, mereka sering tidak menyampaikan informasi tertentu kepada pimpinan untuk melindungi dirinya dari tindakan pemecatan atau peringatan. Mereka takut jika informasi disampaikan maka pimpinan akan marah, lalu mendiskreditkan mereka, memberikan penilaian yang negatif terhadap mereka (sehingga berdampak pada kenaikan gaji yang kecil), atau bahkan yang paling ekstrem adalah memecat mereka.
Defensiveness (Pertahanan). Selain menahan informasi, seseorang juga bisa saja tidak mau menerima informasi (menolak untuk mendengar informasi yang disampaikan). Hal ini terjadi jika mereka sudah membentuk emosi negatif terhadap orang yang memberi informasi, mungkin karena orang tersebut telah merendahkan dengan kata-kata yang menyakitkan. Hal ini membuat ia merasa ”diserang”, sehingga secara alami, orang yang merasa diserang tersebut membangun benteng pertahanan dengan menahan informasi yang masuk. Ia menganggap informasi tersebut juga akan membuatnya sakit hati. Misalnya saja ada Pak Arief yang memberi komentar kurang baik tentang prestasi seorang anak buahnya. Anak buah Pak Arief cenderung merasa bahwa masukan tersebut ”menyerang” harga dirinya, egonya, dan kualitas kerjanya. Padahal sebenarnya Pak Arief hanya ingin memberikan masukan untuk perbaikan, tetapi masukan ini disampaikan dengan kata-kata yang tidak dipikirkan dulu penyampaiannya. Ketika merasa diserang maka anak buah Pak Arief cenderung akan marah, dan menutup ”telinga” terhadap informasi lainnya yang mungkin saja berguna untuknya (misalnya: informasi mengenai strategi memperbaiki kinerjanya).
Tendency to evaluate (Kecenderungan untuk menghakimi). Jika mendapat informasi dari seseorang mengenai keburukan orang lain, pimpinan cenderung mengambil sikap yang mengevaluasi tanpa mengumpulkan data yang lengkap sebelum berkomunikasi dengan orang yang dibicarakan tersebut. Karena terpengaruh oleh pandangan satu orang, pimpinan langsung membentuk opini tertentu dan mengambil keputusan sepihak tanpa melibatkan orang-orang yang terkait, dan tanpa mengumpulkan fakta lapangan yang cukup. Ini bukanlah merupakan komunikasi dua arah, tetapi komunikasi satu arah, atau bahkan bisa dikatakan bahwa tidak terjadi komunikasi sama sekali.
Narrow perspectives (Perspektif yang sempit). Karena jarang meninjau pekerjaan orang lain, atau keluar dari lingkungan pekerjaan sendiri, seseroang seringkali dibatasi pada cara pandangnya sendiri. Ia tidak mencoba melihat dari sudut pandang orang lain. Pimpinan yang sering mengambil keputusan besar yang menyangkut keputusan keuangan dan strategi operasional secara umum, seringkali tidak mempertimbangkan detail pelaksanaan pekerjaan dan sudut pandang para pekerjaan. Sebaliknya, para karyawan, seringkali hanya melihat suatu masalah dari sudut pandangnya sendiri (kepentingan individunya semata, tanpa mencoba memahami sebuah situasi dari sudut pandang yang berbeda). Sempitnya perspektif inilah yang sering menyebabkan konflik (tiap orang hanya melihat dari sudut pandang sendiri, dan tidak mencoba memahami orang lain). Sebagai contoh, keputusan seorang pemimpin untuk membatasi percakapan telepon selama tiga menit saja, dianggap sebagai keputusan yang tidak populer, apalagi untuk bagian marketing yang sering kali menggunakan telepon untuk berhubungan dengan calon pelanggan atau pelanggan yang ada.
Mismatched expectations. Peter Drucker mengatakan bahwa pikiran manusia seringkali hanya membatasi informasi yang cocok dengan ekspektasinya Jika, ternyata informasi yang disampaikan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka orang tersebut cenderung tidak termotivasi untuk mendengarkan informasi yang disampaikan. Misalnya: jika dalam rapat-rapat ternyata seringkali tanggapannya tidak diperhatikan, maka karyawan cenderung enggan menyatakan pendapat, karena ia beranggapan percuma saja menyampaikan pendapat, karena biasanya juga tidak ada follow-up-nya. Demikian pula dengan pimpinan, yang sering mendengarkan pendapat karyawan yang dianggapnya tidak relevan dengan keputusan yang akan diambil. Pimpinan tersebut cenderung tidak mendengarkan pendapat dari orang tersebut di waktu-waktu yang berikutnya.
Insufficient time. Alasan lain adalah keterbatasan waktu untuk menyampaikan informasi secara menyeluruh. Karena kegiatan rutin yang harus diselesaikan dengan segera, seringkali waktu berkomunikasi dilupakan, atau komunikasi dilakukan dengan tergesa. Akibatnya, informasi yang disampaikan kepada orang lain pun tidak lengkap. Dampaknya adalah orang lain hanya menerima sebagian informasi (tidak utuh), sehingga ada kemungkinan informasi tersebut salah dipahami.

MEMBANGUN KOMUNIKASI DUA ARAH
Setelah memahami berbagai kendala yang menghambat terjadinya komunikasi dua arah, kita akan lebih mudah untuk menyusun strategi guna membangun komunikasi dua arah tersebut. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dicoba.
Mendengar. Dalam komunikasi dua arah, ada yang berbicara, dan ada yang mendengar. Yang sering terjadi adalah tiap pihak saling menunggu kesempatan untuk berbicara tanpa meluangkan waktu untuk mendengar apa yang disampaikan pihak lain (karena ia sibuk menyiapkan apa yang akan disampaikan). Seringkali, banyak permasalahan dapat terselesaikan justru bukan karena seseorang menjadi pembicara yang handal, melainkan karena ia bersedia memahami orang lain dengan cara mendengarkan dengan saksama apa yang disampaikan (keluhan, masalah, keinginan, harapan). Informasi yang didengar inilah yang bisa dijadikan dasar untuk menentukan langkah selanjutnya untuk menyelesaikan masalah.
Terbuka. Untuk mendorong tiap pihak untuk saling terbuka, seorang pimpinan hendaknya tidak menghukum orang yang menyampaikan pendapat, masalah, atau perasaannya. Keterbukaan bisa juga dibuatkan wadahnya, yaitu melalui bulletin board, kotak saran, atau media antarkaryawan. Karyawan yang menyampaikan pendapat atau ide yang bisa dimanfaatkan perusahaan, bisa diberikan hadiah, atau penghargaan. Demikian juga dengan karyawan yang bisa mengidentifikasi atau mengantisipasi masalah serta mengusulkan alternatif pemecahannya.
Menyamakan persepsi. Komunikasi dua arah sering terhambat karena adanya perbedaan persepsi terhadap suatu masalah. Dengan demikian, dalam berkomunikasi, ada baiknya disampaikan juga latar belakang pemikiran dari ide yang disampaikan, sehingga orang lain juga bisa memiliki persepsi yang sama, berangkat dari persepsi yang sama, atau paling tidak memahami persepsi orang yang menyampaikan informasi tersebut. Jika pemahaman sudah tergalang, maka komunikasi dua arah akan lebih mudah mengalir.
Komunikasi empat mata. Banyak juga karyawan yang enggan menyampaikan pendapat karena sungkan berbicara di hadapan banyak orang, padahal mungkin saja karyawan tersebut memiliki ide yang brilian. Seorang pimpinan bisa mencoba melakukan komunikasi dua arah terhadap anak buahnya secara regular untuk memahami kebutuhan, ekspektasi, masalah mereka. Dengan komunikasi empat mata, bawahan mungkin saja lebih nyaman menyatakan pendapat atau menyampaikan permasalahan yang ditemuinya di lapangan. Jadi, komunikasi empat mata penting untuk dilakukan dengan lebih sering, tidak hanya ketika melakukan evaluasi kerja tahunan.
Ada banyak cara untuk membangun komunikasi dua arah, beberapa di antaranya baru saja kita bahas bersama. Mungkin Anda bisa memilih mana yang paling cocok untuk Anda, atau mengkombinasi beberapa strategi untuk mencapai komunikasi dua arah dengan lebih mudah, dengan hasil yang lebih baik. Selamat berkomunikasi!

Copyright © Sinar Harapan 2003

Rabu, 19 Mei 2010

Perkembangan Humas di Dunia

Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.


Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.

Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.

Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.

Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.

Berikut gambaran kronologis PR di dunia:

Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu
pengetahuan dan teknologi.
1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Asal Mula Istilah

Pengertian :

Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)

Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)

Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).


Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit - komersial, publik- privat, pemerintah - swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.


Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.

[dewi]

Bahan Bacaan :

Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.


Perspektif Dasar Public Relations (1) 27 September, 2007

Beberapa Pandangan Tentang Public Relations

Humas atau Public Relations akan sangat dipengaruhi faktor-faktor lingkungan dimana Public Relations itu dipraktekkan.

Edward L. Berneys dalam buku Public Relations menyatakan PR memiliki tiga macam arti:memberi informasi kepada masyarakat persuasi yang dimaksudkan untuk mengubah sikap dan tingkah laku masyarakat terhadap lembaga demi kepentingan kedua belah pihak usaha untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan antar lembaga dengan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya.

Melvin Sharpe (dalam Kasali, 2005: 8-9) menyebut lima prinsip hubungan harmonis:
komunikasi yang jujur untuk memperoleh kredibilitas keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain
langkah-langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan goodwill
komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan masyarakat.

Empat Unsur Falsafah PR (Rumanti, 2002):
 PR sebagai upaya mempengaruhi kemauan individu, golongan, atau masyarakat yang menjadi sasaran dengan maksud mengubah pikiran, pendapat publik secara umum oleh pemerintah
 PR ditujukan untuk mendorong atau memajukan usaha-usaha bidang ekonomi. Falsafah ini dipakai oleh badan usaha ekonomi yang mencari keuntungan
 PR dengan menggunakan pengetahuan yang luas dan bijaksana bisa dipergunakan dalam pencapaian tujuan
 Misi PR yang perlu disampaikan kepada masyarakat diintegrasikan dengan kebutuhan publik.

Gambaran Profesi Public Relations

PR merupakan suatu profesi yang menghubungkan antara lembaga atau organisasi dengan publiknya yang ikut menentukan kelangsungan hidup lembaga tersebut. Karena itu PR berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen, memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. PR pada dasarnya menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan baik dengan publik. Dalam PR dibedakan dua macam publik yang menjadi sasaran yakni publik internal dan eksternal.

Menurut Dozier (1992) peranan praktisi humas dalam organisasi merupakan salah satu kunci penting untuk pemahaman akan fungsi public relations dan komunikasi organisasi disamping sebagai sarana pengembangan pencapaian profesionalitas dari praktisi humas.

Secara sederhana tugas praktisi kehumasan adalah menjadi penghubung antara lembaga publik dengan masyarakat luas, agar tercapai saling pengertian, kerjasama dan sinergi yang positif antara berbagai pihak yang ada. Dalam konteks lembaga lembaga publik seperti pemerintah, sejatinya peran melayani dan mengembangkan dukungan publik guna mencapai tujuan organisasi-lah yang sangat penting dimainkan oleh praktisi kehumasan.
Pada konteks ini, maka praktisi humas harus bisa membentuk nilai-nilai, pemahaman, sikap-sikap, sampai perilaku dari publik agar sejalan dengan kebutuhan organisasi. Melalui pengemasan pesan-pesan komunikasi publik yang lebih banyak berisikan tentang apa dan siapa serta apa manfaat keberadaan organisasi. Pesan-pesan ini dapat dikomunikasikan melalui media massa atau media lain yang dipilih sesuai dengan target sasaran.

Bahan Bacaan :

Abdurrachman, Oemi. 1993. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Citra Aditya Bakti
Effendy, Onong Uchjana. 1999. Hubungan Masyarakat. Suatu Study Komunikologis. Cetakan ke lima. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Jefkins, Frank dan Daniel Yadin. 1996. Public Relations. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations. Jakarta: Grafiti
Moore, Frazier. 2004. Humas, Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Rosda.
Rachmadi. F. 1994. Public Relations dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-dasar Public Relations: Teori dan Praktek. Jakarta: Gramedia Widiasarana
Soemirat. Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosda Karya.


Dunia PR mulai berkembang pesat di awal abad 20. Aktivitas praktisi PR mulai diperhitungkan dan dibutuhkan di negara-negara industri. Dalam pandangan Noeradi (2005: 35), sejarah PR di Indonesia mulai dikenalkan oleh para pendiri republik ini.
Ketika merumuskan konstitusi, ada banyak jurnalis atau wartawan yang menunggu kelanjutan peritiwa setelah proklamasi kemerdekaan sehari sebelumnya. Akhirnya pertemuan itu ditunda untuk memilih presiden dan wakil presiden pertama Indonesia dan diumumkan kepada para jurnalis yang ada. Itu, fase media relations yang penting. Ketika perang kemerdekaan, adalah Soedarpo Sastorsatomo yang mengelola media relations sebagai Menteri Penerangan. Ia mengelola media relations di dalam negeri hingga mendukung dipomasi di PBB, termasuk untuk mengemas citra Indonesia di luar negeri.
RRI juga disebut sebagai bagian dari aktivitas PR ketika mengeluarkan program siaran luar negeri, yang kini pemancarnya ada di kawasan Cimanggis, Depok,Jawa Barat. Ada pula upaya untuk membantu India dalam mengatasi kelaparan dalam Program Rice for India, sekalipun Indonesia belum memiliki surplus beras.

Istilah Purel

Setelah perang kemerdekaan, mulai berdatangan beberapa perusahaan minyak diantaranya Shell, Stanvac, Caltex. Sebagai perusahaan multinasional, mereka memiliki organ bernama PR. Sebut saja S. Maimoen, R Imam Sajono dan Soedarso yang di tahun 1950-an mulai dikenal sebagai PR Officer. Latar belakang mereka dari kalangan jurnalistik.

Tahun 1954, Garuda Indonesian Airways mulai mengembangkan unit PR. Di tahun 1955, Mabes Polri menjadi institusi pemerintah pertama yang memiliki unit PR. Kemudian diikuti oleh RRI. Sekalipun demikian, beberapa angkatan bersenjata juga memiliki unit informasi yang dibawa kontrol presiden waktu itu. Di tahun 60-an, istilah ”purel” sebagai akronim public relations makin populer digunakan ketimbang term kehumasan.

Konsultan PR “Pertama”

Adalah PT Inscore Zecha yang dipimpin M. Alwi Dahlan tercatat sebagai konsultan PR pertama yang berdiri di Indonesia tahun 1972. Kebanyakan mereka mengelola kepentingan publisitas dalam bentuk iklan. Sejak tahun 1970, sekitar 20 tahun national Development Information Office mendukung pengelolalaan PR pemerintah RI untuk dunia internasional.

Pendidikan PR

Universitas Padjajaran menjadi universitas pertama yang membuka Fakultas Public Relations di tahun 1964. Ibu Oemi Abdulrachman yang menjadi dekannya. Setelah itu, banyak berkembang pendidikan PR dalam bentuk program studi hingga pendidikan di tingkat diploma. Tanggal 15 Desember 1972 merupakan moment delarasi asosiasi PR Indonesia, Perhumas. ketika itu beberapa PRO perusahaan minyak dan konsultan serta akademisi termasuk Menteri Dalam Negeri menjadi anggota pendiri.

Asosiasi PR

Di tahun 1974 posisi unit PR dalam organisasi pemerintah sudah mulai dipegang pejabat eselon III. Beberapa tahun kemudian meningkat menjadi eselon II. Karena itulah di tahun 1974 ada Badan Koordinasi Humas (Bakohumas) yang diketuai Direktur Humas Pembangunan Menteri Penerangan (anda bisa membaca Sejarah Departemen Penerangan).

Dalam pertemuan di Kuala Lumpur, 26 Oktober 1977, Perhumas bersama asosiasi humas di negara-negara ASEAN bergabung dalam Federasi Organisasi PR ASEAN dan menggelar Kongres PR Asean pertama di tahun 1978 di Manila.
10 April 1987, Asosiasi Perusahaan PR Indonesia dibentuk. Kemudian, tanggal 11 November 2003, tercatat sebagai kelahiran PR Society Indonesia.

PR TOOLS AND TECHNOLOGIES

Para public relation mengerjakan pekerjaan mereka dengan menggunakan berbagai macam peralatan dan teknologi yang dapat membantu mereka dalam menciptakan, menyampaikan dan membawa komunikasi mereka secara efisien dan efektif atas nama klien dan perusahaan.

Peralatan yang mendominasi dalam public relation sudah terlihat sejak awal tahun 1900an, yaitu news release, pitch letters dan press kits.

News Release. Digunakan untuk menyampaikan berita dan informasi yang bersifat umum untuk para editor dan repoter.
Pitch Letter. Digunakan untuk mengulas secara lebih meluas tentang suatu keterangan tertentu. Ini biasanya digunakan secara eksklusif kepada siapa saja yang dikirimkan.
Press Kit. Biasanya termasuk cover surat dan news release meliputi informasi mengenai apa saja yang telah dipromosikan. Misalkan produk, pelayanan, kampanye, atau acara serta material pendukungnya, seperti brosur, biografi, foto dan business card.

Walaupun peralatan dan teknologi yang konvensional memiliki peranan yang dominant dalam pelaksanaan public relation, namun mereka secara cepat digantikan dengan peralatan dan teknologi yang dibangun secara lebih maju yaitu pada video, audio dan komunikasi komputer. Bentuk teknologi yang bervariasi tersebut telah memberikan para pelaksana public relation mempunyai peluang untuk meraih ribuan orang secara langsung dan lebih personal yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Video News Release atau VNR merupakan sebuah penyampaian berita melalui siaran televisi yang disediakan untuk sebuah program berita secara cuma cuma selama digunakan pada saat penyiaran berita berlangsung. VNR lebih sering digunakan untuk health care, konsumen, teknologi, travel dan juga riwayat bisnis. Walaupun mahal dalam pembuatannya, VNR daoat membangkitkan publisitas dalam pasar yang kecil, sedang dan besar secara lebih meluas; khususnya ketika membandingkan pada berapa yang harus dikeluarkan suatu organisasi dalam membayar iklan untuk memperoleh airtime dan perhatian yang sebanding. VNR memiliki karakteristik yaitu durasinya harus lebih dari 90 detik hingga 2 menit dan mengandung trek audio terpisah yang berhubungan dengan proses wawancara sehingga stasiun dapat mengganti dengan suara reporter mereka sendiri.

Webcasts adalah bentuk dari produksi penyiaran yang menggabungkan aliran video dengan audio. ini digunakan untuk menyampaikan kegiatan konferensi pers atau acara lainnya secara langsung ke layer komputer melalui jaringan internet sehingga dapat ditampilkan secara langsung kepada para pemirsanya

E-SMTS atau media melalui internet memerlukan sedikit yang harus dilakukan dengan menggunakan satelit dan banyak yang harus dilakukan dengan mengguanakan komputer dalam pengaplikasianya. Seperti webcast, E-SMT menyediakan cara yang mudah bagi para klien public relation untuk meperbolehkan media dan partisipasi lain dalam konferensi pers, dimana mereka dapat menonton acara tersebut pada progress dan pertanyaan yang dikirimkan lewat email sebelum, selama, setelah acara tersebut.

Electronic Press Kits ( E-Kits) merupakan versi internet atau email dari perangkat pers yang dibuat dalam bentuk cetak. E-Kits dapat menjadi sesimpel atau secanggih imajinasi kreatornya. Ini juga dapat diproduksi sebagai CD-ROM. Blog berguna untuk menyebarkan berita, rumor, isu, kejadian menarik, dan opini secara cepat. Banyak PR yang mengawasi beberapa blog tertentu yang membawa berita dan target industri yang spesifik atau objek-objek lainnya untuk melihat apa yang mereka ciptakan yang mungkin dapat membawa pengaruh bagi perusahaan atau klien mereka.

Online Advocacy System, seperti contohnya ARENA dari Lesgislative Demographic Service, membolehkan para perusahaan untuk mengatur kampanye secara online yang bertujuan mengikat karyawan, investor, pelanggan, dan bagian-bagian lain yang berperan besar dalam kegiatan promosi.

Email sejauh ini telah menjadi metode yang berperan besar pada public relation dalam mengadakan hubungan atau kontak dengan pers. Ini digunakan untuk mendistribusikan news release namun pertumbuhannya pun tidak meningkat secara signifikan karena banyak reporter dan editor yang takut terkena virus komputer yang biasanya datang dari attachment pada email.

TECHNOLOGY:

NEW ADVERTISING MEDIA

Iklan berkembang seiring perkembangan media massa. Teknologi yang paling berperan dalam perkembangan industri iklan adalah penggunaan internet. Iklan pada blog, intermercial dan button adalah beberapa bentuk penggunaannya. Beberapa orang menyatakan internet tidak hanya mampu menjangkau khalayak yang beragam tetapi juga salah satu cara memperluas keefektifan dari media-media tradisional sebelumnya seperti koran, majalah, radio, dan televisi.

Internet merupakan sumber data yang responsif dan fleksibel dimana ada pertukaran message secara dua arah yang terjadi. Selain itu, fitur pada internet pun memungkinkan para pembuat iklan untuk berkomunikasi dengan konsumennya dengan cara yang nontradisional yang berguna untuk menumbuhkan dan menciptakan hubungan yang lebih erat dan personal kepada para konsumennya yang nantinya dapat membangun hubungan yang kuat pada merek.

Perkembangan pada internet melahirkan melibatkan Viral Marketing. Bentuk iklan yang satu ini melibatkan tim pemasaran yang mengikat diri untuk berpartisipasi dalam hal bertukar informasi mengenai suatu produk di dalam chat room dan pada message board di internet. Startegi iklan tersebut berguna untuk memberikan dorongan kepada diskusi mengenai hal hal yang berhubungan dengan merk produk yang ingin dipasarkan.

Teknologi informasi telah menciptakan dan akan terus menerus untuk menciptakan cara baru dalam membangun hubungan antara konsumen dengan merek. Database marketing membuat hal tersebut menjadi mungkin. Para pengiklan menyediakan informasi mengenai konsumen, data tersebut dikumpulkan dan disimpan.

E-commerce merujuk pada rentang yang luas mengenai transaksi yang bersifat komersial, serta pembelian yang terjadi melalui internet. Konsumen dapat mengunjungi situs dengan produk yang komparattif dan informasi mengenai harga, bertanya, membaca review dari konsumen yang lain dan bahkan melengkapi pembelian mereka. Ini merupakan teknologi yang impulsif dan direksional.

Digital Video Recorder (DVR) merupakan bentuk teknologi lain yang memicu pertumbuhan dunia periklanan khususnya pada para pengiklan. Lebih dari 75 persen para pengiklan merasa bahwa DVR akan mempunyai efek yang signifikan dalam menciptakan alternatif metode periklanan pada televisi. DVR memberikan para konsumen pengontrolan pada apa yang ingin mereka tonton, tidak seperti televisi komersial biasa. Para pengiklan yakin bahwa pengemasan bentuk iklan seperti ini, yang disebut pula dengan advertainment, akan memperoleh popularitas. Dengan ini para perusahaan semakin banyak yang beriklan di internet dengan memasang iklan dalam bentuk yang interaktif. Para perusahaan yang ingin beriklan akan mendatangi biro iklan dan kemudian membayar sejumlah dana untuk mendapatkan iklan yang cocok untuk produknya. Selanjutnya, biro iklan akan membeli satuan waktu yang digunakan untuk menyiarkan iklan tersebut. Maka media akan menyentuh khalayak melalui iklan yang ditampilkan dan menyerahkan sepenuhnya kepada khalayak untuk membeli produk yang telah diiklankan atau tidak. Teater periklanan juga merupakan kategori periklanan yang cukup penting. Saat ini teater periklanan telah diperluas dari hanya sekedar spot preshow dan slide, trailer, atau preview, menjadi upcoming news release.
Komunikasi tidak hanya menyangkut media massa. Public relation dan Iklan juga bagian dari ilmu komunikasi. Public relation (PR) di Indonesia dikenal dengan istilah Hubungan Masyarakat (Humas). Dalam wikipedia dinyatakan kalau PR merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu sehingga membuat masyarakat mengerti dan menerima situasi tersebut. Sedangkan iklan, merupakan salah satu cara untuk mempromosikan barang, jasa, perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sponsor. Pemasaran iklan merupakan bagian dari strategi promosi secara keseluruhan.

Ada beragam kemajuan dan perkembangan dalam ilmu PR dan Iklan. Perkembangan ini tak hanya terjebak dalam teori. Akan tetapi juga pada segi praktek. Penggunaan teknologi membuat keduanya bisa menyampaikan informasi ke khalayak, lebih luas dan lebih baik.

Para praktisi hubungan masyarakat (humas) melakukan pekerjaan mereka dengan berbagai macam alat dan teknologi mulai dari pensil untuk sketsa hingga menggunakan internet untk mengumpulkan bahan. Produk kehumasan diciptakan sedemikian rupa untuk menjadi jembatan penghubung antara pihak perusahaan dengan khalayaknya.

The Tried and True

Di awal tahun 1900an, ketika para professional humas mulai menunjukan keberadaannya, mereka menggunakan media seperti siaran pers, siaran berita, peralatan berita, hingga surat yang dikirimkan pada klien mereka (pitch letter) dalam rangka menjaga hubungan agar tetap harmonis. Siaran atau rilis digunakan untuk menyampaikan berita dan informasi untuk nantinya disebarkan melalui media cetak atau elektronik. Pitch letters digunakan untuk memberikan berita dengan cakupan informasi yang luas. Seperangkat peralatan media biasanya terdiri dari surat pengantar, siaran pers mengenai sesuatu yang ingin dipublikasikan, beberapa brosur, biografi, foto, dan kartu bisnis.

Walaupun perangkat yang sederhana dan lazim digunakan terus menerus mendominasi kegiatan kehumasan, saat ini para praktisi humas sudah mlai menggunakan teknologi seperti video atau audio. Biasanya untuk menjelaskan tentang perusahaan dapat dilakukan dengan membuat sebuah film singkat mengenai perusahaan yang nantinya dikemas dalam bentuk cd. Alat-alat hasil perkembangan teknologi ini mampu menjangkau khalayak sangat luas dimana dahulu itu dianggap mustahil.

The New and Newest

Ada beberapa perkembangan teknologi pada dunia PR. Diantaranya munculnya teknologi baru seperti di bidang press releases seperti munculnya video news releases (VNR), webcast, dan satelit media tours (SMT).

Video News Release atau video siaran berita adalah sebuah penyampaian berita melalui siaran televisi yang diberikan untuk sebuah program berita secara cuma cuma selama digunakan pada saat penyiaran berita. Video news release memiliki karakteristik yaitu durasinya harus lebih dari 90 detikhingga 2 menit dan mengandung trek audio terpisah yang berhubungan dengan proses wawancara, sehingga nantinya dapat diisi dengan suara reporter dari media yang telah menerima video news release ini. VNR didistribusikan melalui satelit dan rekaman yang bermanfaat untuk transmisi digital atau internet.

Edited B-Roll (Outtake) Packages merupakan bentuk dari video news release. Didalamnya terdapat 3 hingga 5 menit video yang belum diedit bersamaan dengan sejumlah skrip yang telah dicetak yang disebut dengan slates yang berfungsi untuk membantu memfasilitasi proses pengeditan. B-rolls lebih murah dibandingkan dengan vnr dan terkadang bekerja secara lebih cepat.

Webcasts adalah bentuk dari produksi penyiaran yang menggabungkan aliran video dengan audio. Peralatan ini digunakan untuk menyampaikan kegiatan konferensi pers secara langsung yang dikirimkan melalui jaringan internet sehingga dapat ditampilkan secara langsung kepada para pemirsa yang berkaitan dengan konferensi pers tersebut.

Satelit Media Tours (SMT) merupakan suatu perkembangan teknologi yang dapat memudahkan pembicara dalam suatu seminar atau konferensi pers untuk dapat diwawancara secara langsung pada 15 hingga 25 stasiun televisi di seluruh dunia. Dengan SMT ini, seorang pembicara selebriti atau perusahaan dapat menghabiskan beberapajam saja di dalam studio siaran atau di dalam lokasi tempat wawancara berlangsung bersamaan dengan siran tersebut ditampilkan di layar televisi secara langsung.

E-SMTS atau media satelit yang menggunakan jaringan internet memerlukan komputer dan internet dalam pengaplikasianya. Sama halnya seperti Webcast, E-SMT menyediakan cara yang mudah bagi seorang klien humas untuk meperbolehkan partisipasi lain dalam konferensi persnya. Siaran pers yang interaktif dapat dikirimkan melalui surat elektronik (email) atu dipasang pada website untuk dapat dilihat oleh setiap orang.

Cakupan dari sebuah siaran pers agar bersifat menarik adalah harus mencakup 5 w+1h (what,when,where,who,why and how) serta harus mengandung nilai berita. Nilai berita bisa berupa faktor yang dapat menarik minat pembaca sperti hal hal yang sifatnya besar besaran, langka, ada unsur kedekatan, berhubungan dengan orang terkenal atau petinggi negara, dan aneh atau jarang terjadi.

Electronic Press Kits ( E-Kits) merupakan versi internet dari perangkat pers yang biasanya hanya dibuat dalam bentuk cetak. Blog berguna untuk menyebarkan berita, rumor, isu, kejadian menarik, dan opini yang ditujukan kepada khalayak sesuai dengan tujuan kehumasan. Yaitu membina hubungan baik, menciptakan kepercayaan, dan saling pengertian diantara perusahaan dan khalayak.

Online Advocacy System, atau salah satu contohnya adalah arena merupakan layanan demografis legislatif yang memudahkan organisasi utnuk mengatur kampanye secara online yang bertujuan mengikat karyawan, investor, pelanggan, dan bagian yang berhunungan dengan suatu perusahaan. Layanan ini pada akhirnya bertujuan untuk mempromosikan sebuah keuntungan.

Online Media Database dibuat para praktisi humas untuk menyusun hal hal yang berhubungan dengan perusahaan sehingga dapat diperlihatkankepada publik. Sedangkan Online Tracking And Monitoring System membantu humas dalam memonitor media apa yang mencantumkan berita mengenai perusahaan tempat humas itu bekerja, seperti apa berita yang dicantumkan, apa efeknya, dan bagaimana tanggapan pelanggan.

Pada akhirnya, teknologi telah membantu para praktisi kehumasan dalam membina hubungan baik dengan publiknya. Dengan kemajuan di bidang internet dan media online lain, humas dapat lebih mudah menggali binformasi dan menentukan langkah untuk memajukan citra positif atas perusahaannya.

INTERNAL PR DALAM PERUSAHAAN

Target kegiatan PR dalam konteks ini adalah menjaga suasana diantara para karyawan di dalam badan atau perusahaan. Bagaimana menciptakan komunikasi efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara horisontal maupun vertikal, sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan.
Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala perilaku mereka mendapat sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik perusahaan. Keluarga karyawan juga mempunyai andil besar dalam menciptakan hubungan baik. Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman bekerja pegawai. Usaha yang bisa ditempuh Internal Public Relations yaitu :
• Pengumuman-pengumuman, mengumumkan program kerja serta hasil-hasil yang telah atau masih harus dicapai perusahaan. Biasanya bersifat insidental seperti rapat kerja.
• Buku pegangan pegawai, memuat program kerja secara rinci, tujuan perusahaan serta hak dan kewajiban pimpinan dan karyawan.
• Kontak pribadi, menciptakan komunikasi yang akrab antara pimpinan dengan bawahan dan bawahan dengan bawahan.
• Pertemuan-pertemuan berkala, dimana pimpinan dan karyawan bisa saling berbagi tentang kegiatan kerja dan mencari solusi atas kendala-kendala yang dihadapi dan mengemukakan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai.
• Kotak suara, menampung pendapat karyawan yang tidak berani mengemukakannya secara terbuka. Sehingga segala keputusan pimpinan bisa obyektif.
• Laporan kepada pemegang saham, pertemuan antara pimpinan perusahaan dan pemegang saham untuk pertanggungjawaban dalam bidang keuangan. Sehingga para pemegang saham tetap menaruh kepercayaan karena merasa ikut serta membina perusahaan dan mengetahui kegunaan uangnya.
• Hiburan dan darmawisata, untuk meredakan ketegangan selama bekerja dan memupuk keakraban serta setia kawan.
• Olahraga, penyaluran minat dan bakat yang bersifat rekreasi seperti olahraga dengan membentuk tim-tim, akan mampu menggugah para pegawai untuk lebih mencintai perusahaannya dan bekerja lebih baik. Hal tersebut sebagai imbalan diperhatikannya minat mereka. Selain itu juga bisa sebagai alat promosi dan menambah publik ekstern bagi perusahaan melalui pertandingan persahabatan misalnya.
• Study tour dan pelatihan, untuk meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan para pegawai.
• Hadiah-hadiah dan penghargaan, memotivasi pegawai yang mendapat penghargaan untuk mempertahankannya dan memotivasi pegawai yang lain untuk bekerja lebih baik.
• Klinik dan apotek kesehatan, perusahaan hendaknya dilengkapi klinik atau apotek kesehatan untuk kesejahteraan karyawannya. Selain untuk karyawan dan keluarga, bisa juga dikembangkan untuk umum sehingga menambah keuntungan tersendiri bagi perusahaan.
• Tempat-tempat ibadah, untuk membangun moral dan mental yang baik pada karyawan.
• Tempat-tempat pendidikan, pendidikan untuk keluarga karyawan sangat penting sebagai bentuk perhatian dari perusahaan.
Internal Public Relations juga harus melakukan upaya-upaya untuk dapat memecahkan permasalahan dalam lingkungan intern perusahaan, seperti bagaimana memelihara hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan serta antara buruh dengan pegawainya dengan rekan-rekan sekerja, mempertinggi produktivitas sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan, menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan maksimal kepada publik, mengadakan komunikasi teratur dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal dan horisontal, mempertinggi kecakapan dan pengetahuan SDM perusahaan, memberikan hiburan dan kesempatan bersantai bagi pegawai, meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta keindahan perusahaan dan lingkungannya, mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam hal pelaksanaan tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala prioritas.
sumber: rumakom